Penularan HIV AIDS bisa melalui hubungan seks, transfusi darah dan cara-cara lainnya. Secara perlahan penderitanya akan mempunyai tubuh yang lemah dan kemungkinan besar meninggal. Sungguh mengerikan penyakit Ini, tidak hanya mengganggu kesehatan bahkan penderitanya dikucilkan oleh masyarakat. Padahal, orang yang sedang sakit sangat membutuhkan semangat serta dukungan dari orang sekitar.
penemuan obat HIV AIDS
Sebenarnya, kita masih bisa bermasin bersama penderita HIV AIDS karena penulannya pun tak semudah yang dibayangkan. Asalkan tidak melakukan apapun yang memicu penularan penyakit, tentu aman saja.
Para penderita HIV AIDS selama ini sangat berharap ada obat yang bena-benar bisa menyembuhkannya. Bukan hanya obat yang mencegah atau menghambat perkembangan HIV saja dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sejauh ini obat yang digunakan untuk mengobati HIV AIDS adalah antiretroveral (ARV) yang mampu menghambat perkembangan HIV tapi, belum bisa menyembuhkan.
Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk pertama kalinya para ilmuwan sukses mengedit materi genetik HIV secara permanen. Penemuan ini tentu menjadi angin segar dunia kesehatan dan merupakan awal upaya penyembuhan pasien HIV AIDS.
Penelitian tersebut diketuai oleh seorang profesor muslim Prof. Kamel Khalili berasal dari Temple University. Beliau menggunakan teknologi rekaya gen dengan cara pemisahan DNA dari strain HIV-1 yang diambil dari organ terinfeksi.
Para peneliti memanfaatkan protein CRISPR-Cas9 yang bisa mengidentifikasi gen tertentu serta menghilangkannya. CRISPR merupakan rangkaian DNA yang telah diekstrak dari bakteri yang dicampurkan dengan enzim Cas 9. Protein CRISPR-Cas 9 ini disebut dengan “Gunting Molekuler” . Gunting molekuler ini berhasil menyembuhkan penyakit genetik duchenne muscular dystropy.
Suatu materi genetik yang telah dihasilkan oleh bakteri dan diberi nama CRISPR bersama CAS 9 bergerak mencari materi genetik HIV lalu memotongnya. Menggunakan metode ini Prof. Khalili bersama tim sukses melenyapkan HIV secara permanen dari sel T CD4 manusia. Selain itu, CD4 pun terproteksi dengan baik dari infeksi tulang.
Penelitian Prof. Khalili dan kawan-kawan mengungkap bahwa gunting molekuler tidak hanya melenyapkan HIV saja, melainkan memberi perlindungan terhadap infeksi tulang. Walaupun begitu penelitian ini belum dipatenkan serta memerlukan riset lebih lanjut sampai benar-benar mampu diaplikasikan untuk penderita HIV AIDS.
Prof. Khalili menyatakan bahwa akan segera menindaklanjuti hasil riset tersebut dan melakukan percobaan dengan skala besar. Semoga hal ini benar adanya dan HIV AIDS bisa disembuhkan secara permanen. Sehingga, dapat mengurangi angka kematian di dunia serta menyelamatkan hidup anak-anak penderita HIV AIDS.
Sementara para ilmuwan dan para pelaku medis berusaha menemukan obat yang manjur menyembuhkan HIV AIDS, kita harus melakukan pencegahan. Tentunya dengan tidak melakukan hal-hal yang menjadi penularan virus HIV. Sayangi hidupmu dan jaga kebahagian keluargamu!