Munculnya bercak merah muda atau kecokelatan sebelum siklus haid acap kali menimbulkan kekhawatiran pada wanita. Polip uterin atau fibroid dapat menyebabkan pendarahan yang tidak normal. Dokter kandungan Fahimeh Sasan menjelaskan, ada beberapa penyebab yang memungkinkan munculnya bercak darah di antara periode haid, namun tidak berbahaya, dilansir dari Women's Healh.
1. Alat kontrasepsi baru
Menurut Mayo Clinic, pendarahan biasa terjadi pada wanita yang menggunakan pil KB, terutama dalam beberapa bulan pertama. Tubuh akan menyesuaikan diri dengan sesuatu yang baru. Terkadang, hal tersebut akan berhenti setelah tubuh beradaptasi. Kondisi ini juga biasa terjadi pada wanita yang beralih ke kontrasepsi suntik atau implan.
2. Stres
Stres dan kegelisahan tak hanya mengacaukan kesehatan mental, tetapi juga bisa mengubah siklus haid Anda. Jika Anda mengalami banyak tekanan, otak akan membei sinyal kepada indung telur dan rahim. Perubahan keseimbangan hormon dan bercak pun dapat terjadi dengan kondisi ini.
3. Obat-obatan
Obat pengencer darah membantu agar darah tidak membeku dan diberikan pada orang yang memiliki masalah dengan kekentalan darah. Obat ini dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke, tetapi karena darah yang diencerkan sehingga dapat membuat Anda pendarahan dari bagian bawah.
4. Perubahan berat badan
Orang yang mengalami penurunan berat badan secara ekstrem dapat menghentikan haid mereka karena tubuh sedang berpikir bahwa tidak ada cukup lemak tubuh. Hal ini bisa menyebabkan berhentinya haid atau munculnya beberapa bercak dari waktu ke waktu. Selain itu, kenaikan berat badan atau penurunan berat badan secara ekstrem juga dapat mempengaruhi siklus haid karena ketidakseimbangan hormon.
5. Ovulasi
Meskipun ini tidak terjadi pada setiap wanita, bercak akan muncul satu atau dua hari di sekitar waktu ovulasi atau pada waktu sekitar dua minggu sebelum haid.
6. Hamil
Bercak darah tidak selalu terjadi sesaat sebelum haid. Sekitar 20 persen wanita mengalami bercak darah selama 12 minggu pertama kehamilan mereka.
1. Alat kontrasepsi baru
Menurut Mayo Clinic, pendarahan biasa terjadi pada wanita yang menggunakan pil KB, terutama dalam beberapa bulan pertama. Tubuh akan menyesuaikan diri dengan sesuatu yang baru. Terkadang, hal tersebut akan berhenti setelah tubuh beradaptasi. Kondisi ini juga biasa terjadi pada wanita yang beralih ke kontrasepsi suntik atau implan.
2. Stres
Stres dan kegelisahan tak hanya mengacaukan kesehatan mental, tetapi juga bisa mengubah siklus haid Anda. Jika Anda mengalami banyak tekanan, otak akan membei sinyal kepada indung telur dan rahim. Perubahan keseimbangan hormon dan bercak pun dapat terjadi dengan kondisi ini.
3. Obat-obatan
Obat pengencer darah membantu agar darah tidak membeku dan diberikan pada orang yang memiliki masalah dengan kekentalan darah. Obat ini dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke, tetapi karena darah yang diencerkan sehingga dapat membuat Anda pendarahan dari bagian bawah.
4. Perubahan berat badan
5. Ovulasi
Meskipun ini tidak terjadi pada setiap wanita, bercak akan muncul satu atau dua hari di sekitar waktu ovulasi atau pada waktu sekitar dua minggu sebelum haid.
6. Hamil
Bercak darah tidak selalu terjadi sesaat sebelum haid. Sekitar 20 persen wanita mengalami bercak darah selama 12 minggu pertama kehamilan mereka.
