بسم الله الرحمن الرحيم
Entah bagaimana logikanya...
Seorang ibu-ibu kaya pergi berbelanja barang harian ke pasar. Dia masuk ke kios tempat menjual sayur-mayur.
Langkah kakinya terhenti di depan seorang wanita tua penjual kangkung. Ia menjajarkan kangkungnya yang hanya sekitar 30 ikat di atas plastik besar.
"Berapa harga satu ikat kangkung?"
Si Ibu penjual kangkung menjawab:
"Seribu Rupiah.. saja Bu...!".
Si perempuan kaya itu lalu berkata:
"3 ikat = Dua Ribu Rupiah Ya...?".
"Wah, nggak dapat Bu...". Jawab si ibu penjual kangkung.
"Ya udah, kalau gitu saya nggak jadi beli".
Dengan wajah memelas, akhirnya si penjual kangkung itu berkata
"Ya sudahlah bu... Ambillah..!".
Si perempuan kaya itu membeli dengan perasaan menang. Ia sangat bahagia.
Di lain waktu, ibu kaya itu makan di sebuah restoran mewah bersama keluarganya.
Setelah selesai makan ia minta kwitansi pembayaran. Di sana tertulis 415 ribu.
Ibu itu mengeluarkan lembaran 100 ribu sebanyak 5 lembar, kemudian memberikannya kepada pelayan restoran yang membawa kwitansi, lalu ia berpesan:
"Kembaliannya ambil saja.. anggap sebagai uang tips!".
Hal seperti ini sering terjadi dalam masyarakat. Banyak manusia yang merasa hebat ketika bisa menekan orang lemah, tapi melunak dan segan kepada orang yang memang sudah berpenghasilan besar juga.
Kapan lah rasa kemanusiaan ini bisa mengalahkan gengsi ?
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَبْغُوْنِي الضُّعَفَاءَ، فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَتُنْصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ
“Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah diantara kalian, karena kalian diberi rezeki dan ditolong juga disebabkan orang-orang lemah kalian.”
[HR. Abu dawud dan An-Nasai dalam Ash-Shahihah No. 779]
Semoga bisa menjadi bahan renungan pagi.